Profil Desa Adiwarno
Ketahui informasi secara rinci Desa Adiwarno mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Adiwarno, Buayan, Kebumen. Mengupas tuntas potensi pertanian padi, kondisi geografis, struktur kependudukan, geliat UMKM, serta kehidupan sosial masyarakat yang dinamis. Informasi faktual dan terkini sebagai rujukan utama.
-
Lumbung Pangan Strategis
Desa Adiwarno merupakan salah satu sentra pertanian padi di Kecamatan Buayan, didukung oleh program pompanisasi dan lahan subur yang potensial untuk peningkatan area tanam.
-
Ketahanan Sosial dan Budaya
Masyarakatnya aktif melestarikan tradisi seperti Merti Desa (sedekah bumi) sebagai wujud syukur dan perekat kohesi sosial antarwarga.
-
Proaktif dalam Pembangunan
Pemerintah desa menunjukkan inisiatif tinggi dengan menjadi lokasi percontohan untuk berbagai program, mulai dari Ekosistem Desa BPJS Ketenagakerjaan hingga penerima bantuan infrastruktur pertanian dari pemerintah pusat.

Desa Adiwarno, sebuah wilayah administratif di Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, menjelma sebagai etalase dinamis yang memadukan kekuatan agraris dengan semangat komunal yang kental. Terletak di jalur strategis selatan Kebumen, desa ini tidak hanya menjadi penopang pangan melalui sawah-sawahnya yang subur, tetapi juga menunjukkan geliat pembangunan sosial dan ekonomi yang proaktif, menjadikannya salah satu desa paling progresif di kawasannya.Keberadaannya yang vital dalam konstelasi pertanian regional terkonfirmasi melalui berbagai program strategis pemerintah yang berlabuh di desa ini. Mulai dari program perluasan area tanam melalui pompanisasi yang dikunjungi langsung oleh pejabat Kementerian Pertanian, hingga menjadi percontohan program jaminan sosial ketenagakerjaan, Adiwarno secara konsisten berada di garda depan inovasi pembangunan perdesaan. Profil desa ini merupakan cerminan dari kerja keras masyarakat dan aparatur pemerintahannya dalam mengoptimalkan setiap potensi yang dimiliki, dari hamparan sawah hingga sumber daya manusianya.
Letak Geografis dan Kondisi Wilayah
Secara geografis, Desa Adiwarno terletak pada koordinat 7°43′38″ Lintang Selatan dan 109°28′31″ Bujur Timur. Desa ini merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Buayan yang memiliki topografi beragam. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kebumen, Kecamatan Buayan sendiri memiliki komposisi wilayah yang terdiri dari 55% dataran tinggi dan 45% dataran rendah. Desa Adiwarno termasuk dalam kategori wilayah dataran rendah, sebuah kondisi yang menjadikannya sangat ideal untuk pengembangan sektor pertanian, khususnya tanaman padi sawah.Luas wilayah Desa Adiwarno secara spesifik berkontribusi pada total luas Kecamatan Buayan yang mencapai 68,42 km². Batas-batas administratif desa ini yaitu:
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Jatiroto dan Desa Purbowangi.
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Mergosono.
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Rogodadi.
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Geblug.
Lokasinya yang diapit oleh desa-desa lain di dalam satu kecamatan menciptakan interaksi sosial dan ekonomi yang erat. Aksesibilitas desa ini terbilang baik, terhubung oleh jalan desa dan kabupaten, termasuk Jalan Karangbolong yang menjadi salah satu urat nadi transportasi di wilayah selatan Kebumen. Kedekatannya dengan pusat pemerintahan Kecamatan Buayan turut mempermudah koordinasi administrasi dan pelayanan publik bagi warganya.
Demografi dan Struktur Kependudukan
Berdasarkan data kependudukan terbaru, Desa Adiwarno dihuni oleh total penduduk sekitar 3.468 jiwa. Komposisi penduduk ini terdiri dari 1.747 jiwa laki-laki dan 1.721 jiwa perempuan, menunjukkan rasio jenis kelamin yang cukup seimbang. Dengan luas wilayah yang ada, tingkat kepadatan penduduk Desa Adiwarno tergolong ideal untuk sebuah wilayah perdesaan, memungkinkan pemanfaatan lahan yang optimal tanpa menimbulkan tekanan demografis yang berlebihan.Struktur penduduknya didominasi oleh masyarakat yang berprofesi di sektor agraris. Mayoritas kepala keluarga menggantungkan hidupnya sebagai petani, baik pemilik lahan, penggarap, maupun buruh tani. Generasi muda, meskipun sebagian mulai merambah sektor lain seperti wirausaha dan jasa, tetap memiliki ikatan kuat dengan basis pertanian yang diwariskan secara turun-temurun. Hal ini terlihat dari aktifnya kelompok-kelompok tani yang tidak hanya diisi oleh generasi tua, tetapi juga mulai melibatkan partisipasi pemuda desa.Pemerintah Desa Adiwarno, bersama dengan lembaga terkait seperti Posyandu, juga aktif dalam program-program yang menyasar peningkatan kualitas sumber daya manusia, seperti sosialisasi pencegahan stunting dan program kesehatan ibu dan anak, yang menunjukkan adanya perhatian serius terhadap aspek kesejahteraan demografis jangka panjang.
Roda Perekonomian dan Potensi Unggulan
Sektor pertanian merupakan tulang punggung utama yang menggerakkan roda perekonomian Desa Adiwarno. Lahan sawah yang luas dan subur menjadi aset paling berharga. Komoditas utama yang dihasilkan ialah padi. Keberhasilan sektor ini tidak lepas dari sistem irigasi yang relatif tertata dan adanya dukungan program pemerintah. Pada tahun 2024, Desa Adiwarno menjadi salah satu lokasi fokus program perluasan area tanam (PAT) melalui bantuan pompanisasi dari Kementerian Pertanian. Kunjungan kerja Plt. Sekretaris Jenderal Kementan pada bulan Mei 2024 untuk menyerahkan bantuan pompa secara simbolis menandakan pengakuan atas peran vital desa ini dalam mendukung ketahanan pangan nasional.Kelompok tani, seperti Gapoktan "Sri Sedyo Mulyo" dan beberapa kelompok tani turunannya ("Sedyo Mulyo", "Sri Adisono", "Sri Utomo"), menjadi motor penggerak utama kegiatan pertanian. Melalui lembaga ini, para petani mendapatkan akses terhadap informasi, teknologi, serta bantuan pemerintah secara lebih terorganisir. Selain padi, masyarakat juga menanam palawija sebagai rotasi tanam untuk menjaga kesuburan tanah dan diversifikasi pendapatan.Di luar pertanian, sektor peternakan juga berkembang sebagai usaha sampingan, meliputi ternak kambing, ayam dan itik. Geliat ekonomi juga terlihat dari tumbuhnya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Meskipun belum berskala besar, usaha rumahan seperti produksi makanan olahan, kerajinan tangan, dan warung kelontong turut menyumbang perputaran ekonomi lokal dan menyediakan lapangan kerja alternatif bagi warga. Kehadiran program Ekosistem Desa dari BPJS Ketenagakerjaan pada tahun 2023 yang menjadikan Adiwarno sebagai pilot project bertujuan untuk memberikan perlindungan jaminan sosial bagi para pekerja di sektor informal, termasuk petani dan pelaku UMKM, yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan.
Pemerintahan dan Kehidupan Sosial Masyarakat
Pemerintahan Desa Adiwarno, yang beralamat di Jalan Karangbolong KM. 15, Dukuh Adisana, menunjukkan tata kelola yang aktif dan transparan. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa Wawan Rojiko, pemerintah desa proaktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik pemerintah kabupaten, provinsi, maupun pusat, untuk menarik program-program pembangunan. Hal ini tercermin dari banyaknya kegiatan tingkat kabupaten dan nasional yang diselenggarakan di desa ini. Website resmi desa juga dikelola secara aktif untuk menyebarkan informasi dan sebagai wujud akuntabilitas publik, termasuk pembentukan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Desa.Kehidupan sosial masyarakatnya berjalan harmonis dengan semangat gotong royong yang masih terjaga kuat. Salah satu manifestasi paling nyata dari kohesi sosial ini ialah pelaksanaan tradisi Merti Desa atau sedekah bumi. Pada September 2024, perayaan ini digelar meriah dengan partisipasi seluruh warga, dihadiri oleh Bupati Kebumen dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam). Tradisi membawa "tenong" berisi hasil bumi dan doa bersama menjadi simbol rasa syukur atas panen melimpah sekaligus mempererat tali silaturahmi.Kegiatan keagamaan, keamanan lingkungan melalui Satlinmas, serta program pemberdayaan masyarakat lainnya berjalan dengan baik. Organisasi kemasyarakatan seperti karang taruna dan PKK juga aktif berkontribusi dalam berbagai kegiatan desa. Kehadiran institusi pendidikan seperti SMK Ma`arif 8 di wilayah desa turut menjadi pusat pengembangan sumber daya manusia lokal.
Infrastruktur dan Aksesibilitas
Pembangunan infrastruktur menjadi salah satu prioritas di Desa Adiwarno. Akses jalan utama dan jalan lingkungan secara bertahap terus ditingkatkan kualitasnya untuk menunjang kelancaran transportasi dan distribusi hasil pertanian. Pada tahun 2024, salah satu ruas jalan di desa ini menjadi target proyek pengaspalan, menunjukkan perhatian pemerintah terhadap konektivitas wilayah.Di bidang kesehatan, layanan dasar tersedia melalui Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang tersebar di beberapa dusun. Untuk penanganan medis lebih lanjut, warga dapat mengakses Puskesmas Buayan yang tidak terlalu jauh dari desa. Dalam kesiapsiagaan bencana, desa ini juga memiliki pengalaman dalam penanganan banjir akibat luapan Sungai Srengseng, yang mendorong adanya upaya mitigasi bencana berbasis masyarakat.Sarana dan prasarana penunjang pertanian seperti jaringan irigasi terus dioptimalkan. Terbaru, desa ini juga memulai pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reuse, Reduce, Recycle (TPS3R) pada Agustus 2024, sebuah langkah maju dalam pengelolaan lingkungan yang lebih modern dan berkelanjutan. Ketersediaan listrik dari PLN dan akses terhadap air bersih sudah menjangkau sebagian besar rumah tangga, mendukung aktivitas ekonomi dan peningkatan kualitas hidup warga.
Desa Adiwarno merupakan sebuah potret wilayah perdesaan yang berhasil mengkapitalisasi potensi utamanya di sektor pertanian sambil terus beradaptasi dengan tuntutan zaman. Dengan fondasi pertanian yang kokoh, sumber daya manusia yang bersemangat, dan pemerintahan desa yang visioner, Adiwarno tidak hanya berperan sebagai lumbung pangan tetapi juga sebagai laboratorium sosial tempat inovasi dan tradisi dapat berjalan beriringan. Tantangan ke depan seperti regenerasi petani, adaptasi terhadap perubahan iklim, dan peningkatan skala UMKM tetap ada, namun dengan modal sosial dan semangat kolaboratif yang dimiliki, Desa Adiwarno memiliki prospek cerah untuk terus tumbuh menjadi desa yang mandiri, sejahtera, dan berdaya saing.